NPM : 24214446
Kelas : 2EB21
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
REMEMBER WHY YOU START IT…
Cerita ini saya buat untuk berbagi pengalaman dan
sekaligus sebagai salah satu pelengkap tugas kuliah saya. Cerita ini
meneritakan tentang saat-saat mendaftar dan cerita menjadi seorang mahasiswi
Universitas Gunadarma. Let’s check it out..
Universitas Gunadarma to be honest kampus ini bukan
pilihan utama saya untuk melanjutkan kuliah, ataupun kampu-kampus lainnya.
Kenapa ? ya karena memang sejak awal saya sesungguhnya tidak ingin melanjutkan
pendidikian hingga perguruan tinggi dan lebih terfokus untuk mencari kerja
seteah lulus SMK.
Jadi ini berawal saat saya masih duduk di bangku
SMK, ya saya dulu merupakan siswi SMK jurusan Perhotelan di salah satu SMK
Negeri di Jakarta Pusat, ketika saya duduk dibangku kelas 12 semua siswa pasti
disibukkan dengan persiapan menghadapi Ujian Nasional. Try Out simulasi
terus-menerus dan segala macam latihan-latihan soal lainnya. Waktu menjelang UN
juga menjadi waktu yang tepat bagi para Universitas-universitas untuk
mempromosikan kampusnya.
Banyak sekali universitas-universitas yang datang
kala itu dan sebagian juga ada yang menjadi sponsor pengadaan try out di
sakolah saya. Salah satu kampus tersebut adalah Universitas Gunadarma, ya
kampus ini juga salah satu kampus yang mengadakan try out untuk sekolah saya,
soal yang diberikan pun sama seperti yang di ajarkan di sekolah namun hasil try
out yang diberikan oleh Unversitas Gunadarma tak kunjung keluar, dibanding
dengan kampus-kampus lain yang hasilnya di sampaikan di sekolah, namun disitu
saya tidak terlalu memperdulikannya.
Sampai saat UN tiba dan hari kelulusan pun tiba,
sebagai alumnus SMK tentu mencari pekerjaan merupakan tujuan utama saya setelah
lulus dibandingkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sampai akhirnya saya
telah mendapatkan pekerjaan dari teman saya, yah mungkin memang bukan pekerjaan
yang besar setidaknya lumayan untuk menambah-nambah pengalaman saya.
Hingga suatu waktu teman semasa kecil saya yang kita
berpisah saat menginjak bangku SMA, ia mengajak saya untuk berkuliah di Universitas
Gunadarma, yah karena waktu itu jalur-jalur seleksi masuk universitas negeri
sudah lewat sehingga ia langsung mengajak masuk Universitas swasta, awalnya
saya tidak tertarik untuk itu, karena saat itu saya hanya berfkiran untuk
cepat-cepat bekerja saja, namun karena teman saya memaksa dengan alasan “ kalau
tidak mau, yasudah temani aku daftar saja yah, mau kan? Mungkin kalau liat aku
daftar kamu juga akan tertarik”.
Dan akhirnya saya pun mengiyakan ajakannya karena
juga saat itu aku sedang libur bekerja. Hari pendaftaran tiba kami naik kereta
untuk sampai ke kampus Universitas Gunadarma Depok. Lalu ia mendaftar melalui
jalur undangan beasiswa dan akupun bertanya bagaimana bisa ia masuk melalui
undangan beasiswa?. Dan ia bercerita kalau dulu UG juga datang ke sekolahnya
untuk memberikan try out, ternyata hasilnya bisa dilihat saat kita mau
mendaftar disana lalu saya penasaran dengan nilai saya sendiri dan teman saya
berkata “yasudah sekalian saja mendaftar nanti kan kalau tidak jadi juga
gapapa.” Dan akhirnya pun saya memutuskan mendaftar hari itu juga tanpa
memberitahu orang tua saya terlebih dahulu. Setelah itu saya menerima hasil try
out nya dan Alhmdulillah jika saya
mengambil kuliah di UG bisa mendapat potongan beasiswa yang lumayan untuk biaya
per semesternya, namun kendalanya disini adalah karena saya merupakan alumni
SMK Perhotelan jadi saya hanya boleh mendaftar di beberapa jurusan saja,
seingat saya, saya hanya boleh mengambil jurusan Akuntansi, Manajemen dan Sistem
Informasi untuk jenjang S1-nya, jika untuk jenjang D3 saya boleh mengambil
jurusan apa saja, karena masih bingung saya pun memutuskan untuk membawa pulang
dulu formulir dan berkas-berkas lainnya untuk dirundingkan dengan orang tua.
Setelah saya menjelaskan kronologisnya orang tua saya
mengizinkan justru sangat mendukung sekali jika saya ingin melanjutkan kuliah,
akhirnya saya pun terbujuk untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
karena sesungguhnya kita harus merasa bersyukur karena masih mampu diizinkan
untuk melanjutkan pendidikan sedangkan diluar sana masih banyak anak-anak yang
ingin masuk jenjang sekolah dasar saja sudah tidak mampu, karena itulah
akhirnya saya memantapkan untuk berkuliah.
Namun setelah itu saya masih di permasalahkan
mengenai jurusan yang ingin diambil. Orangtua saya dan kakak saya menganjurkan
untuk memilih jurusan akuntansi sedangkan teman saya ia sudah memutuskan untuk
mamilih jurusan manajemen, sempat dibingungkan tapi dengan kegenapan hati dan
Bismillah saya memutuskan untuk memilih apa yang orang tua saya pilih bukan
berarti ada paksaan dalam memilih jurusan ini tapi memang dari diri saya juga
yang ingin mencoba berkelut dalam dunia accounting meskipun saya tahu pasti
butuh kerja keras dalam memulainya krena yang memang pada dasarnya saya juga
tidak memiliki basic akuntansi dulu di SMK, tapi dengan meneguhkan hati keesokannya saya
kembali ke kampus D Gunadarma Depok untuk mendaftar ulang ditemani teman saya.
Setelah semua proses pendaftaran selesai dan tinggal
menunggu hari orientasi, saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan
focus untuk kuliah terlebih dahulu, dan sepertinya juga waktunya tidak dapat
dibagi dengan baik jika harus bekerja dan kuliah, karena saya tidak bisa
memilih kelas karyawan karena saya masuk melalui undangan beasiswa sehingga
harus masuk kelas reguler. Hari orientasi tiba saya dan teman saya berangkat
pagi-pagi sekali dari rumah agar bisa sampai tepat waktu untuk orientasi atau
yang dikenal juga dengan PPSPPT pukul 07.30 di kampus H Universitas Gundarma.
Itu juga pertama kalinya saya melihat kampus H UG yang begitu bagus dan Luas,
untunglah saya dan teman saya tidak terlambat meski terjadi kemacetan saat
dijalan menuju kampus H. disana telah banyak mahasiswa baru (MABA) setelah itu
kami d suruh berbaris sesuai fakultas, kami pun berbaris di barisan yang
semuanya memakai pita seragam fakultas ekonomi yaitu, warna kuning, namun saat
memasuki sport center saya dan teman saya harus berpisah karena kami berada di
jurusan yang berbeda.
Lalu saya masuk pada kelompok baru lagi saat PPSPPT
yaitu kelompok EKOBD 27 disitu saya tidak mengenal siapapun dan jujur saja saya
terlalu malas untuk memulai percakapan duluan seperti perkenalan yah sebagian
juga karena saya orang yang pemalu saat
itu. PPSPPT berakhir hingga sore sekitar pukul 4 sore setelah pembagian buku
lalu almamater kami telah resmi menjadi mahasiswi Gunadarma dan kami berdua pun
pulang ke rumah dengan kereta dalam kondisi yang sangat kelelahan.
Hari perdana kuliah pun tiba dan saya juga
harus berpisah dengan teman saya karena berbeda
jurusan, saat itu saya masuk kelas 1EB16 dan benar-benar tidak mengenal
siapapun, untung saja saat orientasi sudah di ajarkan cara membaca ruangan
kelas, namun memang masih bingung mengenai nomor-nomor gedung yang ada di
kampus setelah bertanya kepada satpam saya pun masuk ke kelas yang sudah ada
beberapa siswanya dan sisanya ternyata mereka berjanji temu dulu sebelum masuk
ke ruang kelas, ternyata mereka telah membuat janji temu di grup line karena
memang tidak mengenal siapapun jadi saya tidak tau menahu mengenai janjian
tersebut dan tidak tau kalau sudah dibentuk grup percakapan kelas di LINE.
Suasana awal sangatlah canggung dan saat itu dosen
juga belum tiba, hingga ada seorang anak laki-laki yang maju ke depan kelas dan
mencairkan suasana dan menyarankan untuk saling mengenalkan diri sebelum dosen
tiba, namun di tengah-tengah perkenalan dosen mata kuliah pertama tiba tapi ia
menganjurkan untuk melanjutkan saja sesi perkenalannya. Setelah para siswa
selesai melakukan perkenalan dosen pun mengenalkan dirinya dan apa-apa saja
yang akan di ajarkan selama satu semester kedepan serta peraturan-peraturan
dalam kelasnya, seminggu berlalu diisi dengan perkenalan setiap dosen
masing-masing mata kuliah.
Perkuliahan sesungguhnya dimulai pada minggu ke2
yang diawali dengan mata kuliah
pengantar akuntansi dan jujur saja sebagai orang yang “awam” akan pelajaran
tersebut saya benar-benar tidak mengerti satu katapun yang disampaikan dosen
tersbut tentang debit dan kredit serta hal-hal lainnya untung saja ada teman
saya yang memang berasal dari SMK akuntansi yang berbaik hati mengajarkan yang
lainnya, namun masalah itu tidak selesai secepat itu, saya sampai butuh waktu 1
semester untuk memahami akuntansi itu, awalnya saya sempat ingin menyerah dan
ingin kembali saja ke pekerjaan lama saya, sungguh waktu itu saya hampir
menyerah dan menangis karena merasa sulit namun orangtua saya selalu mendukung
dan men support saya dan menyarankannya untuk menjalaninya perlahan dan untuk
tidak terlalu difikirkan, “dijalankan saja dengan santai an senang semua bakal
baik-baik saja, tapi jika kamu benar-benar tidak mampu lagi kamu boleh
berhenti.” Kata-kata yang di utarakan ibu saya membuat saya menangis dan malu
karena beliau saja juga bekerja untuk dapat membantu ekonomi keluarga tapi dengan
hal sepele ini saja saya sudah menyerah bagaimana nanti jika saya telah
berhadapan dengan kehidupan nyata. Setelah itu saya berusaha menjalaninya
dengan senang, memang butuh waktu lama bagi saya untuk mengerti tapi dengan
bantuan teman-teman dan juga dukungan orang tua Alhamdulillah saya mulai
mengerti dan bisa melanjutkan kuliah hingga saat ini.
Kesimpulannya disini
untuk kalian yang merasa sulit dan berat saat awal-awal memasuki kuliah
terutama jika memang jurusan yang kalian ambil tidak sesuai dengan kemampuan ataupun
keinginan kalian berusahalah terlebih dulu sebelum menyatakan menyerah memang
mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk dapat memahami, tapi akan ada banyak
tangan-tangan yang akan membantumu dikala kamu kesulitan dan dibalik itu juga
ada kerja keras dan secercah harapan yang berasal dari orangtuamu dan ingatlah
selalu jika kau ingin menyerah just
remember why you start it? Semua pasti punya alasan dalam mengawali segala
sesuatunya. Dan ingatlah kesuksesan datang pada mereka yang bekerja keras dan
tidak menyerah.
“don’t ever give up, if you give up then the
game is over” –The Billioner
“
when everything seems to be going against you, remember that the airplane takes
off against the wind, not with it.” –Henry Ford
Tidak ada komentar:
Posting Komentar