Selasa, 20 Oktober 2015

Peran Serta Seorang Akuntan Dalam Membantu Menghadapi Krisis Ekonomi



Nama          : Galuh Agoestina
NPM           : 24214446
Kelas          : 2EB21
Jurusan       : Akuntansi
Fakultas      : Ekonomi

PENULISAN 1




PERAN SERTA SEORANG AKUNTAN DALAM
membantu MENGATASI KRISIS EKONOMI.


Seperti yang kita ketahui saat ini Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi yakni, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian Amerika Serikat sedang tumbuh positif, dan terjadi penguatan mata uang, namun pengaruh ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia saja, tetapi hampir seluruh Negara di dunia. Dalam hal ini banyak pihak yang justru banyak menyalahkan kejadian ini kepada pemerintah bahkan hingga menyalahkan Predisen.
Permasalahan ini tidak akan selesai jika hanya menyalahkan orang lain dan tidak bersikap kritis dan bertindak yang dapat membantu menaikkan kembali perekonomian Negara. Hal ini juga merupakan tanggung jawab dan kewajiban para generasi muda untuk membantu menaikkan kembali perekonomian Negara, sebagai salah seorang generasi muda yang juga berkelut dibidang ekonomi hal ini menjadi pelajaran juga untuk kita. Sebagai seorang akuntan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu menaikkan perekonomian Negara agar hal yang terjadi pada tahun 1998 tidak terjadi lagi. Namun ada juga sumber yang mengatakan jika melemahnya rupiah bukan merupakan krisis ekonomi, karena pergerakan ekspor dan impor masing terbilang lancar. Namun tetap saja dapat dikatakan jika saat ini Perekonomian Indonesia sedang terpuruk dan kita harus berusaha mendirikan kembali perekonomian Indonesia dari keterpurukannya.

Sebagai mahasiswi akuntan, setelah terjadinya krisis ekonomi ini saya bertanya-tanya jika sebagai seorang akuntan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu perekonomia Negara saat ini?
Kebetulan saat itu saya mengikuti seminar ekonomi yang di adakan di Universitas Indonesia dengan tema “Overcoming Accounting Manipulation Practises Through Professional Skepticism and Better Accounting Standards”.
Dalam seminar itu banyak sekali ilmu yang saya dapatkan, seminar yang juga dibawakan oleh Bpk. Rachman Untung Budiman S.E.,Ak.,MBA, CFA selaku pembicara serta merupakan dosen di Universitas Indonesia, menerangkan mengenai “Shenanigans”. Shenanigans are action to hide or ditort real financial performance condition”. Shenanigans adalah auatu perbuatan melakukan penipuan atau penyembunyian kondisi asli dari laporan keuangan.

Dalam seminar tersebut dijelaskan oleh Bpk. Rachman Untung menganai jenis-jenis pemalsuan yang dilakukan, sebab-sebab terjadinya pemalsuan serta cara-cara mendeteksi dan mengatasi persoalan tersebut. Dan berkaitan dengan pemasalahn perekonomian di Indonesia ini ternyata banyak juga perusahaan-perusahaan di Indonesia yang melakukan praktik ini untuk dapat bertahan dalam krisis ekonomi ini memang tidak disebutkan perusahaan mana-mana saja, namun yang pasti ternyata krisis ekonomi ini juga berdampak pada perusahaan-perusahaan besar.
Dan dalam akhir dari sesi pemberian materi beliau menyampaikan juga kepada kami para calon akutan, apa yang dapat dilakukan oleh seorang akuntan untuk dapat membantu perekonomian Negara pada saat krisis ekonomi,berkaitan dengan materi yang diampaikan pada seminar tersebut, yaitu dengan tidak melakukan “Shanigans” salah satunya karena dengan cara memberikan pelaporan keuangan yang sebenarnya untuk mendapatkan pinjaman dari Bank dan tidak memalsukan pelaporan tersebut juga dapat dapat mengurangi pembengkakan  hutang Negara dan sebagai salah satu aspek kecil yang dapat membantu membangkitkan kembali perekonomian Negara dari keterpurukan.


Remember Why you Start It..



Nama : Galuh Agoestina
NPM : 24214446
 Kelas : 2EB21
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
REMEMBER WHY YOU START IT…
Cerita ini saya buat untuk berbagi pengalaman dan sekaligus sebagai salah satu pelengkap tugas kuliah saya. Cerita ini meneritakan tentang saat-saat mendaftar dan cerita menjadi seorang mahasiswi Universitas Gunadarma. Let’s check it out..
Universitas Gunadarma to be honest kampus ini bukan pilihan utama saya untuk melanjutkan kuliah, ataupun kampu-kampus lainnya. Kenapa ? ya karena memang sejak awal saya sesungguhnya tidak ingin melanjutkan pendidikian hingga perguruan tinggi dan lebih terfokus untuk mencari kerja seteah lulus SMK.
Jadi ini berawal saat saya masih duduk di bangku SMK, ya saya dulu merupakan siswi SMK jurusan Perhotelan di salah satu SMK Negeri di Jakarta Pusat, ketika saya duduk dibangku kelas 12 semua siswa pasti disibukkan dengan persiapan menghadapi Ujian Nasional. Try Out simulasi terus-menerus dan segala macam latihan-latihan soal lainnya. Waktu menjelang UN juga menjadi waktu yang tepat bagi para Universitas-universitas untuk mempromosikan kampusnya.
Banyak sekali universitas-universitas yang datang kala itu dan sebagian juga ada yang menjadi sponsor pengadaan try out di sakolah saya. Salah satu kampus tersebut adalah Universitas Gunadarma, ya kampus ini juga salah satu kampus yang mengadakan try out untuk sekolah saya, soal yang diberikan pun sama seperti yang di ajarkan di sekolah namun hasil try out yang diberikan oleh Unversitas Gunadarma tak kunjung keluar, dibanding dengan kampus-kampus lain yang hasilnya di sampaikan di sekolah, namun disitu saya tidak terlalu memperdulikannya.
Sampai saat UN tiba dan hari kelulusan pun tiba, sebagai alumnus SMK tentu mencari pekerjaan merupakan tujuan utama saya setelah lulus dibandingkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sampai akhirnya saya telah mendapatkan pekerjaan dari teman saya, yah mungkin memang bukan pekerjaan yang besar setidaknya lumayan untuk menambah-nambah pengalaman saya.

Hingga suatu waktu teman semasa kecil saya yang kita berpisah saat menginjak bangku SMA, ia mengajak saya untuk berkuliah di Universitas Gunadarma, yah karena waktu itu jalur-jalur seleksi masuk universitas negeri sudah lewat sehingga ia langsung mengajak masuk Universitas swasta, awalnya saya tidak tertarik untuk itu, karena saat itu saya hanya berfkiran untuk cepat-cepat bekerja saja, namun karena teman saya memaksa dengan alasan “ kalau tidak mau, yasudah temani aku daftar saja yah, mau kan? Mungkin kalau liat aku daftar kamu juga akan tertarik”.
Dan akhirnya saya pun mengiyakan ajakannya karena juga saat itu aku sedang libur bekerja. Hari pendaftaran tiba kami naik kereta untuk sampai ke kampus Universitas Gunadarma Depok. Lalu ia mendaftar melalui jalur undangan beasiswa dan akupun bertanya bagaimana bisa ia masuk melalui undangan beasiswa?. Dan ia bercerita kalau dulu UG juga datang ke sekolahnya untuk memberikan try out, ternyata hasilnya bisa dilihat saat kita mau mendaftar disana lalu saya penasaran dengan nilai saya sendiri dan teman saya berkata “yasudah sekalian saja mendaftar nanti kan kalau tidak jadi juga gapapa.” Dan akhirnya pun saya memutuskan mendaftar hari itu juga tanpa memberitahu orang tua saya terlebih dahulu. Setelah itu saya menerima hasil try out  nya dan Alhmdulillah jika saya mengambil kuliah di UG bisa mendapat potongan beasiswa yang lumayan untuk biaya per semesternya, namun kendalanya disini adalah karena saya merupakan alumni SMK Perhotelan jadi saya hanya boleh mendaftar di beberapa jurusan saja, seingat saya, saya hanya boleh mengambil jurusan Akuntansi, Manajemen dan Sistem Informasi untuk jenjang S1-nya, jika untuk jenjang D3 saya boleh mengambil jurusan apa saja, karena masih bingung saya pun memutuskan untuk membawa pulang dulu formulir dan berkas-berkas lainnya untuk dirundingkan dengan orang tua.

Setelah saya menjelaskan kronologisnya orang tua saya mengizinkan justru sangat mendukung sekali jika saya ingin melanjutkan kuliah, akhirnya saya pun terbujuk untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena sesungguhnya kita harus merasa bersyukur karena masih mampu diizinkan untuk melanjutkan pendidikan sedangkan diluar sana masih banyak anak-anak yang ingin masuk jenjang sekolah dasar saja sudah tidak mampu, karena itulah akhirnya saya memantapkan untuk berkuliah.
Namun setelah itu saya masih di permasalahkan mengenai jurusan yang ingin diambil. Orangtua saya dan kakak saya menganjurkan untuk memilih jurusan akuntansi sedangkan teman saya ia sudah memutuskan untuk mamilih jurusan manajemen, sempat dibingungkan tapi dengan kegenapan hati dan Bismillah saya memutuskan untuk memilih apa yang orang tua saya pilih bukan berarti ada paksaan dalam memilih jurusan ini tapi memang dari diri saya juga yang ingin mencoba berkelut dalam dunia accounting meskipun saya tahu pasti butuh kerja keras dalam memulainya krena yang memang pada dasarnya saya juga tidak memiliki basic akuntansi dulu di SMK,  tapi dengan meneguhkan hati keesokannya saya kembali ke kampus D Gunadarma Depok untuk mendaftar ulang ditemani teman saya.

Setelah semua proses pendaftaran selesai dan tinggal menunggu hari orientasi, saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan focus untuk kuliah terlebih dahulu, dan sepertinya juga waktunya tidak dapat dibagi dengan baik jika harus bekerja dan kuliah, karena saya tidak bisa memilih kelas karyawan karena saya masuk melalui undangan beasiswa sehingga harus masuk kelas reguler. Hari orientasi tiba saya dan teman saya berangkat pagi-pagi sekali dari rumah agar bisa sampai tepat waktu untuk orientasi atau yang dikenal juga dengan PPSPPT pukul 07.30 di kampus H Universitas Gundarma. Itu juga pertama kalinya saya melihat kampus H UG yang begitu bagus dan Luas, untunglah saya dan teman saya tidak terlambat meski terjadi kemacetan saat dijalan menuju kampus H. disana telah banyak mahasiswa baru (MABA) setelah itu kami d suruh berbaris sesuai fakultas, kami pun berbaris di barisan yang semuanya memakai pita seragam fakultas ekonomi yaitu, warna kuning, namun saat memasuki sport center saya dan teman saya harus berpisah karena kami berada di jurusan yang berbeda.

Lalu saya masuk pada kelompok baru lagi saat PPSPPT yaitu kelompok EKOBD 27 disitu saya tidak mengenal siapapun dan jujur saja saya terlalu malas untuk memulai percakapan duluan seperti perkenalan yah sebagian juga karena saya  orang yang pemalu saat itu. PPSPPT berakhir hingga sore sekitar pukul 4 sore setelah pembagian buku lalu almamater kami telah resmi menjadi mahasiswi Gunadarma dan kami berdua pun pulang ke rumah dengan kereta dalam kondisi yang sangat kelelahan.
Hari perdana kuliah pun tiba dan saya juga harus  berpisah dengan teman saya karena berbeda jurusan, saat itu saya masuk kelas 1EB16 dan benar-benar tidak mengenal siapapun, untung saja saat orientasi sudah di ajarkan cara membaca ruangan kelas, namun memang masih bingung mengenai nomor-nomor gedung yang ada di kampus setelah bertanya kepada satpam saya pun masuk ke kelas yang sudah ada beberapa siswanya dan sisanya ternyata mereka berjanji temu dulu sebelum masuk ke ruang kelas, ternyata mereka telah membuat janji temu di grup line karena memang tidak mengenal siapapun jadi saya tidak tau menahu mengenai janjian tersebut dan tidak tau kalau sudah dibentuk grup percakapan kelas di LINE.
Suasana awal sangatlah canggung dan saat itu dosen juga belum tiba, hingga ada seorang anak laki-laki yang maju ke depan kelas dan mencairkan suasana dan menyarankan untuk saling mengenalkan diri sebelum dosen tiba, namun di tengah-tengah perkenalan dosen mata kuliah pertama tiba tapi ia menganjurkan untuk melanjutkan saja sesi perkenalannya. Setelah para siswa selesai melakukan perkenalan dosen pun mengenalkan dirinya dan apa-apa saja yang akan di ajarkan selama satu semester kedepan serta peraturan-peraturan dalam kelasnya, seminggu berlalu diisi dengan perkenalan setiap dosen masing-masing mata kuliah.

Perkuliahan sesungguhnya dimulai pada minggu ke2 yang diawali dengan  mata kuliah pengantar akuntansi dan jujur saja sebagai orang yang “awam” akan pelajaran tersebut saya benar-benar tidak mengerti satu katapun yang disampaikan dosen tersbut tentang debit dan kredit serta hal-hal lainnya untung saja ada teman saya yang memang berasal dari SMK akuntansi yang berbaik hati mengajarkan yang lainnya, namun masalah itu tidak selesai secepat itu, saya sampai butuh waktu 1 semester untuk memahami akuntansi itu, awalnya saya sempat ingin menyerah dan ingin kembali saja ke pekerjaan lama saya, sungguh waktu itu saya hampir menyerah dan menangis karena merasa sulit namun orangtua saya selalu mendukung dan men support saya dan menyarankannya untuk menjalaninya perlahan dan untuk tidak terlalu difikirkan, “dijalankan saja dengan santai an senang semua bakal baik-baik saja, tapi jika kamu benar-benar tidak mampu lagi kamu boleh berhenti.” Kata-kata yang di utarakan ibu saya membuat saya menangis dan malu karena beliau saja juga bekerja untuk dapat membantu ekonomi keluarga tapi dengan hal sepele ini saja saya sudah menyerah bagaimana nanti jika saya telah berhadapan dengan kehidupan nyata. Setelah itu saya berusaha menjalaninya dengan senang, memang butuh waktu lama bagi saya untuk mengerti tapi dengan bantuan teman-teman dan juga dukungan orang tua Alhamdulillah saya mulai mengerti dan bisa melanjutkan kuliah hingga saat ini.

Kesimpulannya disini  untuk kalian yang merasa sulit dan berat saat awal-awal memasuki kuliah terutama jika memang jurusan yang kalian ambil tidak sesuai dengan kemampuan ataupun keinginan kalian berusahalah terlebih dulu sebelum menyatakan menyerah memang mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk dapat memahami, tapi akan ada banyak tangan-tangan yang akan membantumu dikala kamu kesulitan dan dibalik itu juga ada kerja keras dan secercah harapan yang berasal dari orangtuamu dan ingatlah selalu jika kau ingin menyerah just remember why you start it? Semua pasti punya alasan dalam mengawali segala sesuatunya. Dan ingatlah kesuksesan datang pada mereka yang bekerja keras dan tidak menyerah.
 “don’t ever give up, if you give up then the game is over” –The Billioner
“ when everything seems to be going against you, remember that the airplane takes off against the wind, not with it.” –Henry Ford

Etika Profesi Akuntansi (Tugas 3)

Nama : Galuh Agoestina Kelas : 4EB21 NPM : 24214446 Tugas 3 : Materi 8,9,10          MATERI 8 ETIKA DALAM AKUNT...